• Bagikan Blog Ini


    FacebookTwitterMore...

  • Site Info

    SEO Stats powered by MyPagerank.Net



  • blog-indonesia.com


    Ping your blog, website, or RSS feed for Free

  • RSS Suara Merdeka

    • Sebuah galat telah terjadi; umpan tersebut kemungkinan sedang anjlok. Coba lagi nanti.

SUWUNG AWANG – AWUNG AWUNG

Sebuah inti atom sebesar bola golf memiliki kulit atom 1 kilometer jauhnya, kulit kedua 4 km dan kulit ketiga 9 km. Maka jagat ini lebih banyak suwungnya. Suwung awang awung awung adalah keadaan tanpa ada apa-apa, materi=nol + enerji=0. Diameter jagat kita katanya mencapai 100 milyar tahun cahaya = 100 milyar x 300,000 km/detik x 365 hari x 24 jam x 60 menit x 60 detik = itung sendiri. Ada yang menghitung bahwa kepadatan (density) masa jagat adalah satu per 10 pangkat 26 kg/m3. dalam sebuah kotak sejuta km x sejuta km x sejuta km cuma ada 1 kg materi kira-kira sekepal logam. Logam inipun mengandung suwung dan jika kita remas barangkali tinggal sebiji kedele. Jagat menjadi sebuah ruang yang didominasi SUWUNG AWANG AWUNG-AWUNG.

Apakah gerangan SUWUNG itu  ? SUWUNG tak ada penciptanya dan tak ada penyebabnya. SUWUNG sudah ada sebelum ada eksistensi. SUWUNG itu tanpa awal tanpa akhir. Diluar batas jagat yang ada adalah SUWUNG. SUWUNG ada didalam jagat. SUWUNG ada didalam setiap materi. Sejak kita masih berupa sel sampai dut (mati) sampai menjadi tulang belulang, kita tak pernah berpisah dari SUWUNG. SUWUNG ada dimana-mana = omnipresent = MAHA ADA.

SUWUNG adalah maha besar karena biarpun misalnya jagat mekar sampai triliunan kali selalu saja diluarnya ada SUWUNG dan didalam volume SUWUNG mendominasi. Sebaliknya, apa yang terjadi jika jagat ini diremas agar tak ada SUWUNG dalam bodi jagat ? Maka masa jagat menjadi sangat sangat besar, elektron-elektron menyentuh inti atom dan yang terjadi adalah kekacauan dan akhirnya, …. jlegur, … meleduk-meledak. SUWUNG AWANG AWUNG-AWUNG tidak bisa ditiadakan. SUWUNG tidak bisa tidak harus ada.

Perhatikan bahwa SUWUNG memiliki sifat-sifat ilahi : tak ada penciptanya, tak ada penyebabnya, tak ada batasnya (infinite), kekal, abadi, tak bisa dihilangkan, ada dimana-mana, ada didalam jagat ada diluar jagat, ada manunggal dengan jagat. SUWUNG tidak berwarna, tidak berbau, tidak berbobot dan tidak bergerak. Demikian kecilnya jagat sehingga ibarat beberapa ekor teri dalam kolam sekian triliun kali kolam olimpik. Biarpun ikan-ikan jungkir balik, SUWUNG AWANG AWUNG-AWUNG tak bergerak.

Dahulu orang mengira SUWUNG belakangan ketahuan ada materi-materi SAMUN (dark matter) dan enerji-enerji SAMUN (dark energy). Materi SAMUN tidak bisa terdeteksi oleh indra manusia bahkan dengan bantuan aparatus-aparatus (teleskop xray dan infra). Dari mana orang tahu bahwa M-SAMUN ini ada ? Dari perhitungan sebuah galaksi bisa dihitung masanya. Ketika sudah ketemu angkanya tidak klop dengan pusingan galaksi. Tidak klopnya bukan hanya 10-20%, tetapi 400%!. Maka orangpun curiga bahwa ada MATERI-SAMUN menyelimuti jagat.

Ketika terjadi tabrakan antara dua galaksi baru kelihatan. Akibat tabrakan-tabrakan ini MATERI SAMUN ikut terbakar dan cahayanya lain dengan materi biasa. Yang berwarna kebiruan adalah M-SAMUN.

Yang berwara kabut adalah M-SAMUN

M-SAMUN mempengaruhi gravitasi tetapi tak terpengaruh oleh elektromagnetik sehingga tidak memantulkan cahaya dan akibatnya tidak terdeteksi. M-SAMUN berinteraksi lemah dengan materi biasa. Belum jelas apakah M-SAMUN ini memiliki karakteristik sama dengan materi biasa. Yang jelas ternyata masanya lima kali lebih banyak dari materi biasa.

Dahulu orang-orang berpendapat bahwa jagat ini statis termasuk Einstein. Belakangan orang yakin bahwa jagat mengembang semakin lama semakin melambat. Eh, salah !. Ternyata jagat bukannya melambat tetapi malah semakin cepat. Apa artinya ? Ada enerji yang mendorong ! Enerji ini karena belum diketahui namanya ENERJI-SAMUN (dark energy).

Setelah dihitung ternyata jagat ini 73% ENERJI SAMUN + 23% MATERI SAMUN = sudah 96%. Gas-gas antar galaktika yang didominasi Helium dan Hidrogen 3.6%. Sisanya barulah bintang-bintang, planet-planet, dll massa padat.

Dari dua temuan ini saja orang sudah curiga bahwa yang kita pahami sebagai SUWUNG tidak benar-benar SUWUNG. Kemudian ada John Baez (dan ilmuwan lain) menghitung berapa kandungan enerji pada suatu suwung. Hasilnya adalah beberapa kemungkinan. Kandungan enerji suwung bisa.

1. Nol.

2. Kecil sekali mendekati nol

3. Tak berhingga

4. Besar sekali tetapi berhingga

5. Tak bisa dihitung.

Yang paling masuk akal adalah nomor 2 dan 5. Nomor 5 (lima) adalah dalam kuantum hukum yang ada adalah the law is no law. Partikel-partikel subatomik tiba-tiba muncul dan tiba-tiba ilang tanpa bisa ditebak. 1+1 bisa = 2, bisa = 0, bisa = 3, bisa =4, dst. Begaimana bisa dihitung ? Maka suatu SUWUNG bisa memiliki kandungan enerji dalam semua kemungkinan. Bisa kecil sekali, sedangkan, sampai besar sekali. Artinya yang kita pahami sebagai SUWUNG AWUNG-AWUNG belumlah bener-bener SUWUNG sebab SUWUNG haruslah materi+enerji+embuh = nol.

Partikel-partikel subatomik itu ada banyak sekali, ada yang nyata terdeteksi piranti-piranti ada yang materi hipotesis, artinya belum jelas apakah materi itu bener-benar ada. Partikel-partikel elemeter misalnya fermion, quark, lepton, gluon, boson, dll. Ada pula yang berupa gabungan partikel-partikel seperti hadron (proton+nutron), baryon, meson, dll. Salah satu partikel hipotesis itu ada yang namanya Higgs Boson, kadang dinamakan partikel Tuhan, karena saat tu ada fisikawan ngomel-ngomel tentang the God damned particles. God damned itu bahasa Latinnya biangané atau dancûk. Maka God particles berarti partikel biangané. Kenapa orang ngomel-ngomel tentang partikel itu ? Karena tak ada bukti sejauh ini bahwa partikel itu ada. Tetapi tanpa partikel dancuk itu, banyak teori-teori yang bertumpu pada itu jadi meaningless.

Higgs Boson adalah partikel dalam SUWUNG yang menyebabken partikel-partikel subatomik memiliki bobot. Yang kita pahami sebagai SUWUNG sebenarnya isi yaitu medan Higgs. Dalam analogi-analogi partikel-partikel adalah ibarat orang-orang jalan dalam lumpur. Quark adalah orang berenang dalam lumpur. Quark adalah ibarat orang berenang dengan pakaian mukena. Elektron adalah dengan topless dan proton adalah belut. Maka medan Higgs adalah sebuah lautan yang menyebabken parikel-partikel punya masa dan akirnya muncul hukum gravitasi.

Belum lama ini, belum 2-3 bulan, ada percobaan raksasa namanya Large Hadron Collider (LHC). LHC adalah ring pipa-pipa dengan diameter 27 km terpendam di perbatasan Prancis dan Swiss. Dalam ring ada hadron, dalam hal ini proton, ditabrakkan pada kecepatan cahaya.

Sehabis tabrakan ilmuwan-ilmuwan akan menyelidiki apakah benar ada partikel biangané. Jika benar kesimpulannya adalah tak ada SUWUNG. Yang kita pahami sebagai SUWUNG adalah sebuah lautan yang menyebabkan partikel-partikel subatomik memiliki massa, dus wujud sebagai eksistensi. Jika tak terbukti ? Semua teori yang bertumpu pada patikel biangané ini kan ambrol.

Barangkali juga bahwa dalam SUWUNG tak hanya ada partikel Higgs tetapi ada yang lain. Barangkali SUWUNG = X% SUWUNG + Y% Embuh, dimana partikel Higgs adalah anggota embuh. Jika benar embuh ada, justru SUWUNG yang harus dibuktikan ada. Untuk sementara anggaplah SUWUNG justru yang ndak ada, yang ada adalah si embuh. Embuh sudah ada sebelum apapun eksis, sebelum bigbang. Embuh adalah sumber enerji dan materi, baik yang TAMPAK maupun yang SAMUN. Diantara inti atom dan elektron bukan ada SUWUNG tetapi ada embuh.

Embuh memenuhi syarat untuk disebut sang pencipta karena tak ada yang menciptakan, tak ada yang menyebabkan, tak ada awal, tak ada akhir, menjadi penyebab awal terjadinya jagat, prima kausa. tak berbentuk, ada dimana-mana, tidak bisa dimusnahkan, tidak bisa dihilangkan, ada didalam jagat, ada diluar jagat, ada dalam diri manusia, MAHA BESAR, dst.

Apapun isi embuh bisa kita sebut Tuhan sepanjang definisi Tuhan adalah yang menyebabkan jagat ini eksis, lepas dari terjadinya jagat karena sengaja atau ndilalah. Tetapi Tuhan yang seperti ini bukanlah Tuhan antromorphis, yang punya kehendak, punya emosi, dan jegagik, …. bisa mencipta. Jegagik, … minta disembah, … jegagik menawarken ganjaran, … jegagik mau nggebugi yang tak percaya. Sampai yang mendengar njôndîl-njôndîl (terjengkang-jengkang) sangking kagetnya jegagik, … jegagik, … jegagik, tanpa penjelasan apapun.

Siapa atau apa si embuh belum terkuak. Statusnya masih tahayul. Tetapi paling tidak ada upaya-upaya membuktikan. Berbeda dengan mistisme. Ada yang bertapa dibawah pohon Bodhi lantas, … jegagik. Ada yang bertapa di gunung Sinai lantas, … jegagik. Ada yang bertapa di gua Hira lantas, … jegagik. Sesudahnya tak ada upaya apapun untuk membuktikan.

Extra ordinary claim require extra ordinary evidence

Manusia beringsut dari satu error ke error lainnya. Dahulu dikiranya bumi datar, dulu dikiranya matahari mengelilingi bumi, dulu dikiranya jagat itu statis, dulu dikiranya ekspansi jagat melambat, dulu dikiranya SUWUNG ternyata ADA MATERI DAN ENERJI SAMUN. Sekarang LHC yang harganya 10 miliar dollar akan membuktiken tahayul bahwa SUWUNG itu ada Higgs Boson. Jika ini benar, ilmuwan2 haqqqqul yaqqqqin benar, maka yang dulu kita sebut SUWUNG adalah sumber dari eksistensi. Sementara kita sebut saja si Embuh.

Lantas ada yang bertanya, siapa yang menciptakan si Embuh ? Suatu siluman yang jegagik ada. Siapa yang menciptakan siluman jegagik ? Akan terjadi regresi tak berhingga. Jika jawabannya adalah sisiluman jegagik tak ada yang mencipta, mana buktinya kalau ia ada. Upaya apa saja yang sudah dilakukan untuk membuktikan ?

Si Embuh masih tahayul karena tidak bisa membuktikan si Embuh tak ada penciptanya. Tetapi paling tidak manusia sudah mendekati jantung sumber eksistensi. Barangkali juga manusia tidak pernah bisa. kita tidak tahu.

Kontroversi kedua adalah bagaimana eksistensi terjadi ?

Misalnya ada yang berpendapat bahwa terjadinya jagat adalah karena proses kendilalahan-kendilalahan

Ada pula yang berpendapat ‘by chance’. Kendilalahan-kendilalahan itu adalah interconecting, interlocing, intereaksi, sedemikian rupa sehingga yang terjadi next adalah konsekuensi-konsekuensi dari peristiwa-peristiwa yang mengawali. Bukan karena adanya siluman yang jegagik bisa merancang.

Scott Adam, itu yang bikin komik Dilbert, berfantasi tentang Tuhan yang mahatahu. Karena mahatahu ia menjadi bosan karena semua peristiwa sudah diketahuinya. Ibarat nonton video Godfather ribuan kali, bosan. Akhirnya si Tuhan bunuh diri dengan meledakkan diri. Persis seperti bom Bali. Maka Tuhan hancur berkeping-keping.

Menurut buku ini, Tuhan, yaitu jagat, sedang mengkonsolidasi untuk self aslemby. Semakin lama semakin cerdas semakin memiliki kesadaran. Yang tercermin dalam diri manusia. Tuhan sedang reinkarnasi, demikian Adam mendongeng.

Tuhan yang jegagik-jegagik itu tidak akan punah karena Tuhan bukanlah sebatas sebagai pencipta. Tuhan juga berfungsi sebagai teman-teman imajiner bagi yang membutuhkan. Apakah Tuhan ada, I don’t know and you don’t either. Tetapi saya kira Tuhan yang ada dibenak masing-masing orang barangkali tak lebih dari teman imajiner.

Teman untuk sumber harapan nanti sesudah mati, teman untuk dijadikan kambing hitam atas peristiwa-peristiwa buruk yang dialami, teman yang bisa dijadikan pembenaran-pembenaran atas tindakan-tindakannya. Teman yang diharapkan agar bisa membalaskan sakit hatinya atas ketidak adilan yang ia rasakan. Jika ada 1001 orang barangkali ada satu Tuhan yang sejati, barangkali tidak ada. Yang jelas, yang 1000 lainnya kemungkinan besar adalah teman kayalan. Teman untuk dicintai, dihormari, bahkan ditakuti.

RaHayu….

Salam : Paguyuban Patuladhan Jiwa Jawa

Satu Tanggapan

  1. […] La+Pa= Lapa, atau mati atau lampus. Semua keadaan yang hidup selalu dapat bergerak, keadaan hidup tersebut kalau ditinggal oleh hidup maka disebut dengan mati. Sebenarnya pemikiran demikian itu tidak benar, akan tetapi kesalahan tadi telah dibenarkan sehingga menjadi salah kaprah. Sebab yang dikatakan mati tadi sebenarnya bukanlah kematian sebenarnya, akan tetapi hidup hanyalah meninggalkannya saja yaitu untuk mengembalikan semua ke asalnya. Hidup kembali kepada yang meniciptakan hidup, karena hidup berasal dari suwung sudah tentu kembali ke suwung atau kosong (Baca tentang Suwung disini awang-awung) … […]

Tinggalkan komentar