Posted on Maret 25, 2011 by Diemas Dhamardjati
Pulau-pulau Indonesia yang sangat kaya raya sejak masa peradaban kuno
Masa lampau Indonesia sangat kaya raya. Ini dibuktikan oleh informasi dari berbagai sumber kuno. Kali ini kami akan membahas kekayaan tiap pulau yang ada di Indonesia. Pulau-pulau itu akan kami sebutkan menjadi tujuh bagian besar yaitu Sumatera, Jawa, Kepulauan Sunda kecil, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua.
Sumatera – Pulau Emas
Dalam berbagai prasasti, pulau Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa (“pulau emas”) atau Suwarnabhumi (“tanah emas”). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Sumatera juga dikenal sebagai pulau Andalas.
Pada masa Dinasti ke-18 Fir’aun di Mesir (sekitar 1.567SM-1.339SM), di pesisir barat pulau sumatera telah ada pelabuhan yang ramai, dengan nama Barus. Barus (Lobu Tua – daerah Tapanuli) diperkirakan sudah ada sejak 3000 tahun sebelum Masehi. Barus dikenal karena merupakan tempat asal kapur barus. Ternyata kamper atau kapur barus digunakan sebagai salah satu bahan pengawet mummy Fir’aun Mesir kuno.
Di samping Barus, di Sumatera terdapat juga kerajaan kuno lainnya. Sebuah manuskrip Yahudi Purba menceritakan Baca lebih lanjut →
Filed under: Atlantis-Lemuria, Napak Tilas, Wacana Kenusantaraan | Tagged: Gugusan Pulau Surga, Kekayaan Bangsa Indonesia, Kemilau Katulistiwa, Masa Kejayaan Nusantara, Peradaban Kuno Nusantara, Peradaban Tertua Didunia | 1 Comment »
Posted on Maret 23, 2011 by Diemas Dhamardjati
Situs candi RATU BOKO peninggalan era kejayaan agama Budha di Nusantara ini. Yang kini juga menjadi salah satu daerah tujuan wisata provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta , selain kompleks candi Hindu Jawa PRAMBANAN. Letak lokasi Candi RATU BOKO ini berada kurang lebih 2 Km sebelah selatan Candi PRAMBANAN. Dan berjarak sekitar 18 Km dari pusat kota Yogyakarta. Serta berjarak kurang lebih 50 Km sebelah Barat kota Solo Surakarta. Dengan posisi di atas sebuah bukit di antara deretan pegunungan Sewu ( Seribu ) dengan Luas sekitar 250.ooo m2, dan berada pada ketinggian ± 195,97 meter.
Dan menurut riwayat sejarahnya berdasarkan sumber yang berasal dari Prasasti Peninggalan Raja Rakai Panangkaran berangka tahun 746 – 784 Masehi, dulunya Baca lebih lanjut →
Filed under: Atlantis-Lemuria, Napak Tilas, Wacana Kenusantaraan | Tagged: Candi Ratu Boko, Pendopo, Prambanan, Wisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta | Leave a comment »
Posted on Februari 19, 2011 by Diemas Dhamardjati
Map Lemuria
Coba perhatikan Map diatas,menurut beberapa versi,disitulah letak dari Benua Lemuria/Mu
Lemuria/Mu merupakan peradaban kuno yg muncul terlebih dahulu sebelum peradaban
Atlantis.Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar periode 75000
SM – 11000 SM.Jika kita lihat dari periode itu,Bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya. Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari Baca lebih lanjut →
Filed under: Atlantis-Lemuria | Tagged: Atlantis, Benua Atlantis Yang Hilang, Benua Yang Hilang, Lemuria, Peradaban Kuno, Pra Sejarah, Purbakala | Leave a comment »
Posted on Februari 18, 2011 by Diemas Dhamardjati
MENARIK sekali artikel yang ditulis oleh Profesor Dr. H. Priyatna Abdurrasyid, Ph.D., di harian ini Senin, 2 Oktober 2006 tentang mitos Benua Atlantis yang ternyata adalah Indonesia. Tulisannya mengutip sebuah buku keluaran tahun 2005 karya seorang Brasil Profesor Arysio Nunes dos Santos berjudul “Atlantis, The Lost Continent Finally Found, The Definitive Localization of Plato’s Lost Civilization”.
Terus terang, saya sama sekali belum pernah membaca buku itu. Tetapi, penelusuran melalui dunia maya menemukan satu promosi penerbitan buku tersebut dengan gambar sampul buku yang sangat menarik dan provokatif. Sampul buku itu menampilkan Kepulauan Indonesia bagian barat, yang tidak lain dan tidak bukan adalah apa yang pernah dikenal sebagai Baca lebih lanjut →
Filed under: Atlantis-Lemuria | Tagged: Atlantis, Benua Atlantis Yang Hilang, Jejak Awal Peradaban Dunia, Kota Kuno, Lemuria, Peradaban Awal Dunia, Sejarah Dwipantara, Sejarah Nusantara, Sejarah Sunda | Leave a comment »
Posted on Februari 10, 2011 by Diemas Dhamardjati
Pada awalnya adalah kegelapan. Peradaban manusia berkembang di dalam remang-remang gua dan cahaya lilin yang menemani malam-malam mereka. Namun ada paradoks di sini. Di dalam malam-malam gelap tersebut, pencerahan justru muncul melalui tulisan yang penuh dengan permenungan mendalam soal kehidupan.
Malam hari adalah berkah. Udara dingin diikuti dengan pencahayaan remang. Malam hari adalah waktunya pencerahan. Di tengah dinginnya udara dan gelapnya dunia, pikiran manusia menari di atas kata, dan menerobos batas-batas kebodohan. Itulah malam hari manusia, sebelum dunia diterangi gemerlapnya cahaya, sebelum listrik ada, sebelum lampu menyala.
Di tengah gemerlap kota-kota modern, kegelapan pemikiran justru lebih terasa. Hati bertanya mengapa jarang ditemukan pemikir yang sungguh mencerahkan sekarang ini? Semuanya terjebak pada popularitas. Semuanya terjebak pada motivasi yang tanpa pernah secara kritis dimurnikan.
Inilah paradoks kota dan pemikiran modern. Di tengah gemerlap lampu, justru pikiran menjadi gelap dan dangkal. Listrik melahirkan perubahan besar pada cara manusia hidup, dan cara manusia berpikir. Perubahan yang tidak selalu ke arah pencerahan, tetapi lebih ke arah penggelapan. Teknologi dan listrik melahirkan kebodohan dan kedangkalan berpikir.
Kota dan Mental
Kedangkalan berpikir lahir bukan karena Baca lebih lanjut →
Filed under: Atlantis-Lemuria | Tagged: Atlantis, Awal Peradaban Manusia, Benua Yang Hilang Itu Indonesia, Kota Yang Hilang, Lemuria, Peradaban Manusia | Leave a comment »