Kebebasan berpendapat
Semenjak demokrasi bergulir pada sekitar 12 tahun yang lalu, satu hal fundamental yang paling banyak mendapat apresiasi adalah perihal kebebasan berpendapat. Zaman orde bari dinilai tidak lagi layak untuk memimpin Indonesia. Masyarakat membutuhkan sebuah kebebasan dalam berpendapat, yang diikuti juga dengan kebebasan pers sehingga pers tidak lagi menjadi kaki tangan pemerintah.
Kebebasan berpendapat sebagai hasil dari demokrasi ini membawa suatu dampak positif, yakni apresiasi masyarakat yang lebih tertampung dan keterjaminan mereka dalam mengungkapan pendapat. Namun di sisi lain, ada juga sisi negatif yang dimunculkan dari kebebasan berpendapat ini, yakni munculnya wacana-wacana yang sebelumnya tidak pernah dikenal karena hal tersebut dinilai sebagai perwujudan dari suatu kebebasan berpendapat. Oleh karena itu, mereka yang menganut paham sekularisme ataupun berideologi dengan agama tertentu merupakan perwujudan nyata bagaimana suatu kebebasan berpendapat dan berpikir itu telah dijamin.
Bertentangan dengan Pancasila
Namun sayangnya, Baca lebih lanjut
Filed under: Antara Agama dan Ketuhanan, Nasionalisme, Renungan | Tagged: Bhineka Tungal Ikha, Ideologi Keagamaan, Ketuhanan Yang Maha Esa, Nilai-nilai Pancasila, Paham Sekularisme | Leave a comment »